Minggu, 30 Maret 2014

FOTO : APS-3 "Anoa"


APS-3 "Anoa" (kependekan dari Angkut Personel Sedang-3; bahasa Inggris :Medium Personnel Carrier) adalah sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad (persero), Indonesia. Nama ANOA sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di pulau sulawesi. Purwarupa pertama kali di perlihatkan ke publik pada ulang tahun ke 61 TNI pada 5 Oktober 2006 di markas besar TNI, Cilangkap.

Pengembangan Panser Pindad ini dimulai pada tahun 2003 sebagai hasil dari meningkatnya intervensi militer di provinsi Aceh. Selama Operasi Militer di Aceh, TNI Angkatan Darat meminta kendaraan angkut personel yang amatlah mendesak untuk transportasi pasukan.

Pindad APS-3 diperlihatkan secara resmi kepada publik pada Indo Defence & Aerospace 2008 pada tanggal 19 November hingga 22 November, 2008 setelah diperlihatkan pada parade militer TNI pada 5 Oktober 2008. Pada 30 Agustus 2008, 10 APS-3 telah diproduksi dan rencananya akan diproduksi sebanyak 150 buah untuk TNI Angkatan Darat untuk penugasan ANOA pada tahun 2009.

Semenjak 9 April 2010 13 buah ANOA telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL. ANOA 6x6 maupun 4x4 biasa digunakan untuk pengawalan kegiatan-kegiatan penting negara. Pada 15 November 2011 ANOA varian 6x6 yang menggunakan persenjataan Senapan Mesin Berat 7.62 mm digunakan sebagai kendaraan tempur untuk patroli dan penjagaan ring pada acara KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali. ANOA juga dipakai oleh Paspampres untuk pengawalan kunjungan-kunjungan presiden.

FOTO : Main Battle Tank (MBT) Merkava



Tank Tempur Utama atau Main Battle Tank (MBT) atau disebut juga tank tempur atau tank universal, adalah tank yang mengisi peran penembakan berat langsung (heavy direct fire) pada angkatan bersenjata modern. 

Merkava (kereta perang) adalah serangkaian tank tempur utama yang dikembangkan dan diproduksi di Israel untuk Pasukan Pertahanan Israel (IOS).

Dalam desain tangki Merkava semuanya subordinasi dalam hal kelangsungan hidup awak, motor ditempatkan di depan tangki dan dengan demikian berfungsi sebagai komponen tambahan perlindungan balistik, sedangkan awak pintu melarikan diri Merkava di bagian belakang tangki. Karena baju besi yang kuat dan mobilitas yang tinggi merupakan salah satu tank paling melingdungi di dunia. Tim desain yang mengembangkan versi pertama dari tank ini, dipimpin oleh Komandan Korps Lapis Baja Israel, Yisrael Tal.

Tank Tempur Utama (MBT) 65 ton Merkava 4 mulai diproduksi secara massal pada tahun 2001 dan mulai dioperasikan oleh Angkatan Pertahanan Israel (IDF) pada bulan Juli 2003. Batalyon pertama tank Merkava 4 Angkatan Pertahanan Israel terbentuk pertama kali pada tahun 2004.

Tank Merkava 4 berukuran lebih besar daripada Merkava 3 Baz, yang telah digunakan IDF (Israel Defence Force) sejak tahun 1990. Merkava 3 diekspor oleh SIBAT yang berbasis di Tel Aviv, namun tank Merkava 4 tidak untuk diekspor, tetapi beberapa sistem dan komponen tank tetap diekspor.

Tank ini dapat membawa 48 butir amunisi yang masing-masing disimpan dalam wadah pelindung. Jenis-jenis amunisinya antara lain APFSDS-T M711 (CL 3254), the HEAT-MP-T M325 (CL 3105) dan TPCSDS-T M324 (CL 3139) yang disuplai oleh Ammunition Group of Israel Military Industries. Meriam ini juga mampu menembakkan amunisi 120mm lainnya seperti milik Perancis, Jerman atau AS.

Tank ini juga dilengkapi dengan senapan mesin 7.62mm dan sistem internal operasi internal mortir 60mm yang dikembangkan oleh Soltam Ltd. Mortir dapat menembakkan bahan peledak dan mengiluminasi daerah di jarak 2,7km. Suite proteksi (perlindungan) mencakup identifikasi ancaman elektromagnetik dan sistem peringatan canggih.




Sumber dan Referensi Gambar :

Sabtu, 29 Maret 2014

Peresmian Landing Craft Utility (LCU)




Peresmian Landing Craft Utility (LCU) untuk melengkapi di dua KRI jenis Landing Platform Dock (LPD) yang berada di bawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) yakni KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593, dilaksanakan di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (27/3). Peresmian tersebut ditandai dengan penyerahan berupa miniatur LCU dari PT. Tesco Indomaritim Bapak Yamin kepada Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksamana Muda TNI S.M. Darojatim, dilanjutkan pertukaran cendera mata dan acara potong tumpeng.



Pangkolinlamil dalam sambutannya mengatakan, bahwa produk Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Landing Craft Utility (LCU) ini dinantikan kehadirannya untuk memperkuat sekaligus menambah kekuatan dari unsur KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut. Penambahan jumlah dan modernisasi alutsista memang sangat kita butuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas  TNI Angkatan Laut serta Kolinlamil pada khususnya.



Lebih lanjut Pangkolinlamil menekankan kepada Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Dansatlinlamil) baik Jakarta maupun Surabaya agar menyiapkan personel serta mengadakan pelatihan untuk mengawaki LCU tersebut, Pelatihan ini penting agar personel tersebut mampu mengawaki LCU tersebut secara baik, dan diharapkan setelah diadakannya pelatihan itu para pengawak KRI dapat mengoperasikannya dengan penanganan terbaik, sehingga seluruh peralatan yang ada di LCU dapat dipelihara dengan baik dan dapat memperpanjang usia pakai menjadi lebih lama.



Kedua unit Landing Craft Utility (LCU) merupakan hasil dari pengadaan Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang kemudian diserahkan kepada TNI Angkatan Laut pada awal tahun 2014. LCU yang diresmikan ini adalah tipe water jet produksi dalam negeri yang merupakan jenis boat yang digunakan atau difungsikan oleh pasukan pendarat amfibi untuk mengangkut peralatan perang dan pasukan ke pantai, LCU juga mampu untuk mengangkut kendaraan dari kapal amfibi ke dermaga. Acara peresmian tersebut dihadiri seluruh pejabat di lingkungan Kolinlamil serta perwakilan dari PT. Tesco Indomaritim.