Vladimir Putin (kiri), Barack Obama (kanan) |
JURNAL3.COM | WASHINGTON DC
– Ketegasan dan keberanian Presiden Rusia, Vladimir Putin yang tidak
mau tunduk pada tekanan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, pasca
penggabungan Crimea, membuat Presiden AS Barack Obama memuji penguasa Kremlin itu.
“Terus terang saya ingin mengatakan kalau ada rasa nasionalisme yang luar
biasa pada diri Presiden Putin. Sikap kerasnya seolah mengatakan Barat
telah mengambil keuntungan dari Rusia di masa lalu dan kini ia ingin
dunia tahu bahwa Mr Putin akan membalik semua itu,” ujar Obama, dilansir
CBS News, Sabtu (29/03/2014).
Menurut Obama, sikap Putin telah menunjukkan rasa kehilangan atas kejayaan Uni Soviet dan Putin ingin menunjukkan Rusia bisa menggantikan peran Uni Soviet.
“Tapi saya juga katakan seharusnya ia tidak kembali pada praktik lama itu. Semua tahu ini akan mengembalikan situasi dunia dalam era perang dingin,” lanjut Obama.
Pernyataan Obama kali ini sangat merendah dan diduga untuk mengambil simpati dan perhatian dari Putin.
“Berulangkali saya katakan adalah bahwa Mr Putin mungkin telah salah
paham ke Barat. Dan pastinya ia juga menyalahkan kebijakan luar negeri Amerika.
Kami tidak punya kepentingan untuk mengitari Rusia dan kami tidak punya
kepentingan di Ukraina selain membiarkan rakyat Ukraina membuat
keputusan sendiri,” lanjut Obama.
Pasukan Rusia didaerah Perbatasan |
Karena itu, guna menurunkan tensi ketegangan, ia mendesak Rusia harus
menarik mundur pasukannya dari perbatasan Ukraina dan mulai melakukan
perundingan dengan semua pihak.
Sejauh ini Kremlin menegaskan menolak berunding dengan Ukraina dan telah menegaskan bahwa Crimea adalah bagian dari Rusia yang tak terpisahkan.@cbs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar