Daya pukul satuan
artileri TNI-AD semakin bertambah gahar. Selain nantinya akan dilengkapi meriam
Swagerak kaliber 155mm Caesar asal Prancis, Meriam dengan kaliber serupa asal
negeri ginseng telah tiba di Tanah Air. Inilah dia meriam Kh-179 kaliber 155mm.
Dan inilah foto kedatangannya yang berhasil direkam kamera ARC.
Sebanyak 18 meriam Kh-179 didatangkan dari Korea Selatan senilai US$944 ribu. Nantinya meriam-meriam ini akan ditempatkan di perbatasan guna melengkapi persenjataan yang telah ada. Turut diborong pula truk penarik meriam tersebut yang juga buatan Korea Selatan.
Kh-179 sendiri
dikembangkan oleh KIA Machine Tool Company (sekarang bernama Hyundai-WIA)
berdasarkan sistem howitzer tarik M114A1, yang banyak dipergunakan dalam Perang
Vietnam. Korea Selatan memiliki lebih kurang 1.700 sistem M114A1. Pengoperasian
meriam ini sendiri tak banyak berubah dari versi M114A1, dimana butuh dua awak
untuk mengubah arah meriam, prajurit awak penembak di kiri memutar roda untuk
mengubah arah horizontal (traverse), sementara prajurit di kanan sebagai
asisten penembak memutar roda untuk mengubah elevasi vertikal moncong meriam.
Satu prajurit lagi bertugas sebagai pengarah dan membidik melalui teleskop
dengan pembesaran 4x dan dial sight, atau bila diperlukan, mengoperasikan
Kh-179 untuk dukungan tembakan langsung (direct fire) menggunakan teleskop
khusus lainnya yang memiliki pembesaran 3,5x. Sistem Kh-179 menerapkan dua
tabung yang berbeda untuk penahan kejut (hydraulic dampers/ hydropneumatic
shock absorber) dan satu tabung lain untuk pengembali kedepan (recuperator),
yang dianggap mampu memperpanjang umur pakai meriam. Pada saat penembakan, ada
pasak yang bisa diturunkan untuk ditanam dan menambah kestabilan penembakan.
Dari segi amunisi, Kh-179 menikmati kompatibilitas dengan munisi NATO dan AS, satu keunggulan dari produk-produk Korea Selatan. Hal ini berarti Kh-179 mampu menembakkan seluruh munisi 155mm termasuk munisi khusus berpendorong roket (RAP: Rocket Assisted Projectiles). Jarak jangkaunya adalah 22km, atau 30km apabila menggunakan munisi RAP. Kecepatan tembaknya apabila digunakan secara kontinyu maksimal 4 peluru per menit.
Selamat Datang KH-179...!!
Gantikan Meriam Kuno, TNI AD Datangkan Alutsista Baru
dari Korsel
Metrotvnews.com, Jakarta: Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) baru saja menambah koleksi alat utama sistem
persenjataan (alutista). Sebanyak 18 meriam Howitzer KH 179 didatangkan
langsung dari Korea Selatan. Tidak sampai di situ, masih ada dua meriam baru
yang ditunggu Angkatan Darat.
"Sekarang sudah datang tiga batalion kemudian ini yang sampai 30 km (jarak lontar). Nanti Cesar dan MLRS (Multi Lancer Rocket System). Jadi, kalau dalam satu pertahanan kita mempunyai jarak-jarak tembakan," terang Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jendral TNI Budiman di Mabes AD, Jl Veteran No 5, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2014).
Budiman menjelaskan meriam tipe Cesar mampu melontarkan peluru hingga 40 km sementara MLRS mampu menembak hingga 100 km. Kedua alutista itu sendiri sampai saat ini masih dipesan. Nantinya kedua meriam itu akan ditempatkan di seluruh Indonesia.
"Ke depan untuk MLRS kita tempatkan di Kostrad. Kalau di Kostrad sama dengan di seluruh Indonesia. Untuk Cesar buatan Prancis itu juga kita tempatkan di Kostrad yg berarti di seluruh Indonesia," tambahnya.
Adapun hari ini TNI AD memperkenalkan meriam terbaru yang juga pertama dalam sejarah TNI AD, 18 meriam 155 mm jenis KH 179 yang dibeli berbarengan dengan truk penariknya yang harganya mencapai US$980 ribu.
Meriam pabrikan Hyundai, Korea Selatan, itu mampu meluncur hingga 30 km dan akan ditempatkan di tiga daerah di Indonesia yakni Yon Armet Kodam I Iskandar Muda Aceh, Kodam Mulawarman Ngabang Kalimantan Barat, dan Kodam VI Mulawarman Berau, Kalimantan Timur.
Nantinya, meriam-meriam itu akan melengkapi meriam yang telah ada yang dinilai sudah terlampau kuno. "Boleh dikatakan, umurnya lebih tua dari umur saya, senjata kita. Peralatannya, jadi ada tetapi masih sangat kuno, melengkapi persenjataan yang ada, yang belum kita miliki," tutupnya.
"Sekarang sudah datang tiga batalion kemudian ini yang sampai 30 km (jarak lontar). Nanti Cesar dan MLRS (Multi Lancer Rocket System). Jadi, kalau dalam satu pertahanan kita mempunyai jarak-jarak tembakan," terang Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jendral TNI Budiman di Mabes AD, Jl Veteran No 5, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2014).
Budiman menjelaskan meriam tipe Cesar mampu melontarkan peluru hingga 40 km sementara MLRS mampu menembak hingga 100 km. Kedua alutista itu sendiri sampai saat ini masih dipesan. Nantinya kedua meriam itu akan ditempatkan di seluruh Indonesia.
"Ke depan untuk MLRS kita tempatkan di Kostrad. Kalau di Kostrad sama dengan di seluruh Indonesia. Untuk Cesar buatan Prancis itu juga kita tempatkan di Kostrad yg berarti di seluruh Indonesia," tambahnya.
Adapun hari ini TNI AD memperkenalkan meriam terbaru yang juga pertama dalam sejarah TNI AD, 18 meriam 155 mm jenis KH 179 yang dibeli berbarengan dengan truk penariknya yang harganya mencapai US$980 ribu.
Meriam pabrikan Hyundai, Korea Selatan, itu mampu meluncur hingga 30 km dan akan ditempatkan di tiga daerah di Indonesia yakni Yon Armet Kodam I Iskandar Muda Aceh, Kodam Mulawarman Ngabang Kalimantan Barat, dan Kodam VI Mulawarman Berau, Kalimantan Timur.
Nantinya, meriam-meriam itu akan melengkapi meriam yang telah ada yang dinilai sudah terlampau kuno. "Boleh dikatakan, umurnya lebih tua dari umur saya, senjata kita. Peralatannya, jadi ada tetapi masih sangat kuno, melengkapi persenjataan yang ada, yang belum kita miliki," tutupnya.
SUMBER : news.metrotvnews.com, arc.web.id, beritasatu.com dan lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar