Bell Boeing V-22 Osprey merupakan sebuah pesawat terbang
militer tiltrotor dengan kemampuan vertical takeoff and landing (VTOL)
dan short takeoff and landing (STOL). Pesawat ini didesain dengan
menggabungkan kelebihan fungsionalitas dari helikopter
konvensional dengan performa jarak jauh dari pesawat terbang turboprop.
Desain
Pesawat
terbang Osprey adalah pesawat terbang tiltrotor pertama yang diproduksi secara
massal, dengan sebuah proprotor berbilah tiga,
mesin turboprop dan nasel transmisi dipasang pada setiap ujung sayap. Pesawat
ini dikategorikan sebagai pesawat angkat terdaya oleh Federal Aviation Administration
(FAA). Saat lepas landas dan mendarat, pesawat ini biasanya dioperasikan dalam
mode helikopter dengan nasel vertikal dan rotor horizontal. Setelah terbang,
nasel dirotasikan 90° kedepan untuk melakukan penerbangan horizontal,
menjadikan pesawat dalam mode turboprop konvensional yang lebih efisien dan
cepat. Kemampuan STOL dapat dicapai jika nasel dimiringkan
45° saat lepas landas dan mendarat. Untuk mode penyimpanan dan transportasi
kompak, sayap V-22 dapat diputar sehingga sejajar dengan badan pesawat. Bilah
proprotornya dapat juga dilipat sehingga pesawat ini dapat disimpan secara
efisien di kapal induk. Penggunaan bahan komposit pada pesawat ini mencapai 43%
dari keseluruhan kerangka pesawat. Bilah-bilah proprotor juga menggunakan bahan
komposit.
Dua buah mesin Rolls-Royce AE 1107C pada
kedua ujung sayap dihubungkan dengan poros penggerak ke kotak roda gigi pusat
bersama, sehingga satu buah mesin dapat menggerakkan kedua proprotor jika salah
satu mesin mengalami kegagalan. Sebagian besar misi Osprey menggunakan mode
penerbangan sayap tetap untuk mengurangi keausan pada komponen pesawat dan
menekan biaya operasi.
Ciri-ciri
umum
- Kru: Four (pilot, copilot and two flight engineers/crew cheifs)
- Kapasitas:
- 24 orang (duduk), 32 orang (di lantai), atau
- 9.070 kg (20.000 lb) kargo internal, atau 6.800 kg (15.000 lbkg) of external cargo (dual hook)
- 1× kendaraan Growler
- Panjang: 17,5 m (57 ft 4 in)
- Diameter baling-baling: 11,6 m)
- rentang sayap: 14 m (45 ft 10 in)
- Lebar dengan rotor: 25,8 m (84 ft 7 in) (38 ft 0 in)
- Tinggi: 6,73 m/22 ft 1 in dengan mesin vertikal (mode helikopter) (5,5 m/17 ft 11 in hingga ujung ekor)
- Luas piringan: 212 m²)
- Luas sayap: 28 m² (301.4 ft²) (2.268 ft²)
- Berat kosong: 15.032 kg (33.140 lb)
- Berat isi: 21.500 kg (47.500 lb)
- Berat maksimum saat lepas landas: 27.400 kg (60.500 lb)
- Mesin: 2 × Rolls-Royce Allison T406/AE 1107C-Liberty turboshaft, 4.590 kW (6.150 hp) masing-masing
Kinerja
- Laju maksimum: 509 km/h (275 knots) pada permukaan laut / 305 kn (565 km/h; 351 mph) pada 15.000 kaki (4,600 m)
- Laju jelajah: 446 km/h (241 knots) pada permukaan laut
- Jangkauan: 1.627 km (879 nmi)
- Radius tempur: 722 km (390 nmi)
- Jangkauan feri: 3.590 km (1.940 nmi) dengan tangki bantu
- Langit-langit batas: 7.620 m (25.000 ft)
- Laju tanjak: 11,8 m/s (2.320 ft/min)
- Muat piringan: 102.23 kg/m² (20.9 lb/ft²)
- Power/massa: 427 W/kg (0.259 hp/lb)
Persenjataan
- 1× 7.62 mm (0.308 in) senapan mesin M240 atau 0.50 in (12.7 mm) senapan mesin M2 Browning di rampa kargo.
- 1× 7.62 mm (.308 in) GAU-17 minigun,
dudukan perut, mampu tarik, kontrol jarak-jauh dalam sistem Remote
Guardian System (opsional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar